Pantang Larang dalam Berladang di Desa Teluk Merbau Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir

Authors

  • Nurhasanah Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau, Pekanbaru, Riau, Indonesia
  • Yoskar Kadarisman Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau, Pekanbaru, Riau, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.53697/iso.v4i2.2028

Keywords:

Pantang Larang, Tradisi Melayu, Berladang

Abstract

Pantangan dalam masyarakat melayu   tidak hanya berfungsi sebagai aturan moral untuk membimbing perilaku masyarakat, tetapi juga dijunjung tinggi sebagai bagian dari warisan nenek moyang yang harus dilestarikan dan diteruskan kepada generasi mendatang. Setiap aturan yang meliputi pantangan memiliki makna dan nilai tersendiri yang memberikan kontribusi positif bagi kehidupan sehari-hari masyarakat. Dengan tekun menerapkan dan mewariskan nilai-nilai ini, orang tua Melayu pada masa lalu selalu mengingatkan keturunan mereka agar menjaga agar tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan.       Di Kelurahan Teluk Merbau  sebuah daerah di Riau, nilai-nilai Melayu masih sangat kental di kalangan masyarakatnya, terutama di Desa Teluk Merbau, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir. Masyarakat adat kelurahan Teluk Merbau  memiliki kekayaan akan nilai-nilai kearifan lokal, yang mencakup berbagai aspek seperti ekologi, sosial ekonomi, dan sosial budaya. Dalam kaitannya dengan keberlanjutan lingkungan, petuah-petuah Melayu sering kali memuat berbagai ajaran pantang larang yang memiliki nilai filosofis tinggi terkait dengan lingkungan hidup. Hal ini menjadi pedoman bagi masyarakat setempat untuk menjaga kelestarian alam dan mencegah kerusakan lingkungan.  

References

Aggata, V. (2021). Nilai kearifan lingkungan pada tradisi masyarakat dalam pengelolaan hutan adat Bukit Penyabung di desa Pelangas. Jurnal Sosial Dan Sains (SOSAINS), 1(2), 121–129. https://sosains.greenvest.co.id/index.php/sosains/article/download/32/850/ 3018

Aslan. (2017). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Budaya Pantang Larang Suku Melayu Sambas. Jurnal Ilmu Ushuluddin, 16(1), 11–20. https://doi.org/10.18592/jiiu.v16i1.1438

Efendi, M., Sahrul, M., & Salma, S. (2020). Nilai Kearifan Lokal Tradisi Manugal Masyarakat Dayak Meratus Kalimantan Selatan Pada Materi Geografi Bidang Lingkungan Hidup (Kajian Etnografi). PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi), 2(2), 260–270. https://doi.org/10.20527/padaringan.v2i2.2158

Effendy, Tenas, 1994. Tunjuk Ajar Melayu. Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu.

Fatmawati, P. (2019). Pengetahuan Lokal Petani Dalam Tradisi Bercocok Tanam Padi Oleh Masyarakat Tapango Di Polewali Mandar. Jurnal Walasuji, 10(1), 85–95.

Fauzia, N. C., Hayari, & Effendi, S. (2023). Perladangan Berpindah Masyarakat Muna Di Desa Wakadia Kecamatan Watopute Kabupaten Muna Dan Dampaknya Terhadap Lingkungan:1975-2022. Journal Idea of History, 06(1), 27–36.

Hadi, T. U. (2018). Pantang Larang Dalam Masyarakat Melayu Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 7(1), 1–9. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/26887

Hidir, Achmad dan Rahman Malik. (2024). Teori Sosiologi Modern. Tri Edukasi Ilmiah. Bukittinggi

Ibrahim MS, Yusriadi dan Zaenuddin. 2012. Pantang Larang Melayu di Kalimantan Barat. Pontianak: STAIN Pontianak Press.

Imanda, R., Zulheldi, Fithri, W., & Saputra, E. (2021). Tradisi Tolak Bala Sebelum Tanam Padi Pada Masyarakat Desa Simaroken Kabupaten Pasaman (Kajian Living Al-Qur’an). Hikmah, 18(1), 40–52. https://e-jurnal.staisumateramedan.ac.id/index.php/hikmah/article/view/104/75

Iswari, R., Karim, M., Rahariyoso, D., & Akbar, O. (2022). Struktur Dan Fungsi Ungkapan Pantang Larang Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi. Mlangun Jurnal Ilmiah Kebahasaan & Kesastraan, 19(2), 201–212. https://jurnalmlangun.kemdikbud.go.id/ojs2022/index.php/mlangun/article /download/23/17

Juniani, E., & Dora, N. (2024). Tradisi Bondang : Kearifan Lokal dalam Menanam Padi di Desa Silo Lama , Kabupaten Asahan. Madani : Jurnal Ilmiah Multidisipline Madani, 1(12), 837–843. https://doi.org/https://doi.org/10.5281/zenodo.10466136 Tradisi

Kartikowati, Sri et al, Sistem Kepercayaan di Kalangan Ibu Hamil dalam Masyarakat Melayu. https://scholar.google.com/scholar?cluster=15755439002790805608&hl=en&oi=scholarr

Kurniawati, S., Setyowati, L., & Saryoko, A. (2017). Kearifan Lokal Masyarakat Suku Baduy Dalam Mengendalikan Hama Dan Penyakit Padi. Prosiding Seminar Nasional Agroinovasi Spesifik Lokasi Untuk Ketahanan Pangan Pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN, 247–257. https://repository.pertanian.go.id/bitstreams/7c22d529-c141-467f-a72d-7df965915f03/download

Laura, N., Sujadmi, & Saputra, P. P. (2020). Eksistensi Kearifan Lokal Pada Tradisi Pisau Kuai Dan Ngirec Padei Di Desa Mancung, Bangka Barat. Scripta: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 2(1), 29–43. https://scripta.fisip.ubb.ac.id/index.php/scripta/article/view/19/16

Mohtar, Haji. 1977. Kepercayaan dan Pantang Larang. Kuala Lumpur: Koon Wah Lythographers.

Nadia, S., Effendi, N., & Nurti, Y. (2021). Pantang Larang pada Kegiatan Ekonomi Puak Melayu Akit Hatas Pulau Rupat. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial Dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology), 7(1), 1–8. https://doi.org/10.24114/antro.v7i1.23379

Omar, Ani Haji. 2014. Pantang Larang dalam Kalangan Orang Melayu: Analisis dari Perspektif Teori SPB4K. (Online). Jilid 7 Bil 1, No 77-78, (jurnalmelayu.dbp.my/.../7697 Pantang-larang.pdf, diakses 16 Oktober 2015).

Ramadhani, Yopi. 2013. Ungkapan Larangan di Kenagarian Padang Laweh Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar. (Online).Vol. 1 No.2, (jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.com. pdf diakses 17 Oktober 2015)

Saefuddin, N. (2016). Pantangan Dalam Pembukaan Lahan Pertanian Masyarakat Dayak Halong. UNDAS Jurnal Hasil Penelitian Bahasa Dan Sastra, 12(1), 49.

Sarmidi, Gatot. 2014. Keberadaan Wacana Pantang Larang Berlaras Gender Sebagai Tradisi Lisan, Fenomena Bahasa, dan Sastra Lisan di Indonesia. (Online). No 553, (www.e-jurnal.com/2015/09/keberadaan wacanapantang larang.htm, diakses 16 September 2015).

Simanjuntak, A. L. (2021). Nilai Moral pada Pantang Larang Masyarakat Desa Bukit Kemuning Kabupaten Kampar [Universitas Islam Riau]. https://repository.uir.ac.id/11231/1/146211412.pdf

SISTEM_PERLADANGAN_ORANG_MUNA

Stephanus, Sulissusiawan, A., & Seli, S. (2017). Pantang Larang Masyarakat Dayak Sungkung Kecamatan Siding Kabupaten Bengkayang (Suatu Kajian Sosiolinguistik). Urnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK),3(6),1–18. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.26418/jppk.v3i6.5980

Suryaningsi, T. (2017). Falia Dalam Sistem Perladangan Orang Muna. Walasuji Jurnal Sejarah Dan Budaya, 8(2), 381–394. https://www.researchgate.net/publication/342418730

Syahrir, E. (2016). Ungkapan Pantang Larang Masyarakat Melayu Belantik. Madah: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 7(2), 237–250. https://doi.org/10.31503/madah.v7i2.433

Thamrin, H. (2013). Kearifan Lokal dalam Pelestarian Lingkungan (The Lokal Wisdom in Environmental Sustainable. Kutubkhanah, 16(1), 46–59.

Thamrin, H. (2015). Tanah Adat dan Kearifan Lingkungan Orang Melayu. Dinamika Lingkungan Indonesia, 2(1), 8–16. https://doi.org/10.31258/dli.2.1.p.8-16

Via, A. (2021). Makna dan Fungsi Pantang Larang Masyarakat Melayu Peranap di Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu [Universitas Islam Riau]. https://repository.uir.ac.id/11443/1/176210499.pdf

Yapseneng, Y. N., Apituley, P. M., Slippy, J. P., & Rasyd, R. A. (2013). Kearifan Lokal Sistem Berladang Etnis Matbat di Kampung Magey Distrik Misool Barat Kabupaten Raja Ampat. Kepel Press. https://repositori.kemdikbud.go.id/24313/1/Kearifan lokal sistem berladang etnis matbat di kampung magey distrik misool barat kab raja ampat.pdf

Downloads

Published

2024-12-05

How to Cite

Nurhasanah, & Kadarisman, Y. (2024). Pantang Larang dalam Berladang di Desa Teluk Merbau Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir. Jurnal ISO: Jurnal Ilmu Sosial, Politik Dan Humaniora, 4(2), 14. https://doi.org/10.53697/iso.v4i2.2028

Issue

Section

Articles