Penurunan Nilai Kemanusiaan dengan Ancaman Simbolik: Studi Kasus Pengiriman Bangkai Tikus ke Redaksi Tempo

Shafina Aqila; Shavira Ayunaida; Kanaya Angelina

doi:10.53697/iso.v5i1.2571

Authors

Shafina Ayuningdhiyani Aqila Universitas Pancasila
Shavira Ayunaida Universitas Pancasila
Kanaya Cinda Angelina Universitas Pancasila

DOI:

https://doi.org/10.53697/iso.v5i1.2571

Keywords:

Human Values, Symbolic Threats, Press Freedom, Second Precept of Pancasila, Journalist Intimidation

Abstract

This study analyzes the symbolic threat against Tempo’s editorial team through the delivery of decapitated rat carcasses and a pig’s head in March 2025. The incident is interpreted as a symbolic act of intimidation that reflects a significant decline in human values, violating the principles of the second precept of Pancasila: “Just and Civilized Humanity.” Using a normative qualitative method, this research examines the symbolic meanings embedded in the threats and their impact on press freedom and social ethics in Indonesia. Employing the theory of symbolic interactionism, the study explains how the perpetrators used symbols not only to express hatred but also to dehumanize journalists and delegitimize critical media discourse. Findings indicate that such symbolic violence contributes to a broader culture of fear and normalization of repression, especially when the state fails to provide adequate protection for journalists. The case also illustrates the erosion of collective human values and the increasing public indifference a “bystander effect toward violations against freedom of expression. It is concluded that symbolic threats in the form of animal carcasses are not merely individual acts but reflect systemic attacks on press freedom and democratic ethics.

References

Aji. (2024). Laporan Tahunan Kekerasan Terhadap Jurnalis Di Indonesia 2023-2024. Jakarta: AJI Indonesia.

Amir, S. N., Sholihat, D. M., Shakira, N. R. & Taun. (2025). “Implikasi Hukum Pidana Pers dalam Kasus Pengiriman Kepala Babi Ke Redaksi Tempo: Analisis Terhadap Kebebasan Pers dan Batasan Ekspresi.” Jembatan Hukum : Kajian ilmu Hukum, Sosial dan Administrasi Negara 2(2):194–204. doi:10.62383/jembatan.v2i2.1679.

Andiani, T. N. & Riwanto, A. (2024). “Protection Of Journalists’ Right To Justice From Violence In The Performance Of Their Duties: A Human Rights Perspective.” International Journal of Educational Research & Social Sciences 5(1):71–78. doi:10.51601/ijersc.v5i1.762.

Antari, L. P. S. & Liska, L. D. (2020). “Implementasi Nilai Nilai Pancasila dalam Penguatan Karakter Bangsa.” Widyadari 21(2):676–87. doi:10.5281/zenodo.4049444.

Aritonang, T. M., Siregar, A. M., Napitupulu, D., Purba, H. K., Nadeak, D. A. S., Siagian, Y. Y., Waruwu, J. P. S. & Jamaludin. (2025). “Menerapkan Perilaku Pancasila Sebagai Sistem Etika pada Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Dalam Kehidupan Sehari-Hari.” IJEDR: Indonesian Journal of Education and Development Research 3(1):226–38.

BBC. (2025). “Jurnalis Tempo Diteror Paket Berisi Bangkai Tikus Yang Dipenggal Dan Kepala Babi – “Kondisi Pers Nasional Tidak Sedang Baik-Baik Saja". BBC News Indonesia. Retrieved (https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-68671648).

Blumer, H. (1969). Symbolic Interactionism: Perspective and Method. Berkeley: University of California Press.

Data Pers Indonesia. (2024). Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) Indonesia 2024. Index Kemerdekaan Pers. Retrieved (https://data.dewanpers.or.id/)

Djulhijjah, A. S. & Kencono, P. S. (2024). “Kebebasan Pers Dalam Penyampaian Berita Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.” Indonesian Journal of Law and Justice 2(1):1–18. doi:10.47134/ijlj.v2i1.3047.

Fatmawati L., Hijriani, S. A., Yusuf, M. Bariun, L. O. & Siregar, W. A. (2022). “Perlindungan Hukum Terhadap Wartawan dalam Melaksanakan Tugas Jurnalistik.” Journal Sultra Research of Law 4(2):76–61.

Gautama, I., Mahendra, D. G. A. & Purwanto, I. W. N. (2020). “Pengaturan Pembatasan Kebebasan Pers dalam Penyebaran Informasi di Indonesia.” Kertha Semaya : Journal Ilmu Hukum 8(10):1618–28. doi:10.24843/ks.2020.v08.i10.p12.

Hidayah, A. N., Malik, A. & Putri, L. D. (2024). “Konsep Diri Jurnalis Perempuan (Studi Fenomenologi Tentang Pengalaman Traumatik Jurnalis Perempuan Saat Menjalankan Profesinya).” Komunikatif: Jurnal Ilmu Komunikasi 13(1):001–015. doi:10.33508/jk.v13i1.5460.

Hutagalung, I. (2013). “Dinamika Sistem Pers di Indonesia.” Jurnal Interaksi II(2):53–0.

Kompas. (2025). “Ancaman Serius Kebebasan Pers”. Kompas.id. Retrieved (https://www.kompas.id/artikel/ancaman-serius-kebebasan-pers)

Kusumah, M. R. & Sundary, R. I. (2023.) “Penegakan Hukum Terhadap Intimidasi oleh Oknum Penegak Hukum Terhadap Pekerja Pers Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.” Bandung Conference Series: Law Studies 3(1). doi:10.29313/bcsls.v3i1.4995.

Makur, A., Widodo, E. & Nitin, M. (2023). “Legal Protection of Journalists’ Rights Based on Law No 40 of 1999 on Freedom of the Press.” Sharia Oikonomia Law Journal 1(3):197–207. doi:10.55849/solj.v1i3.498.

Maryani, E. (2022). “Kekerasan Terhadap Jurnalis: Tantangan Bagi Media dan Demokrasi.” Hlm. 235–53 dalam Idealisme Jurnalis & Inovasi Model Bisnis Industri Media.

Mawardi. (2022). “Kebebasan Dan Perlindungan Hukum Bagi Insan Pers (Analisis Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers).” Humantech: Jurnal Ilmiah Multi Disiplin Indonesia 2:343–50.

Metalianda, M. J., Munawarah, I. Y., Nyoman, I. S., & Romiansyah. (2019). “Kebebasan Pers di Indonesia.” COLLEGIUM STUDIOSUM JOURNAL 2(1):18–34.

Nasution, I. & Dianto, I. (2023). “Demokrasi dan Kebebasan Pers: Negara, Demokrasi, dan Kebebasan Pers Sebagai Pilar Demokrasi.” Ittishol: Jurnal Komunikasi dan Dakwah 1(1):90–107.

Noelle-Neumann, E. (1974). “The Spiral of Silence: A Theory of Public Opinion.” Journal of Communication 24(2):43–51. doi: https://doi.org/10.1111/j.1460-2466.1974.tb00367.x.

Nuraryo, I. (2020). “Intimidasi Terhadap Jurnalis Daerah Ditinjau dari Faktor Pendorong dan Implikasi Psikologis.” Jurnal Kajian Jurnalisme 4(1):18–31. doi:10.24198/jkj.v4i1.24134.

Nyarwi. (2011). “Kebebasan Pers dan Kepentingan Publik.” Jurnal Ilmu Komunikasi 9(1):1–15.

Pattiasina, R. J. & Triadi, I. (2024). “Membedah RUU Penyiaran: Ancaman Terhadap Kebebasan Pers di Indonesia.” Quantum Juris: Jurnal Hukum Modern 6(3):382–91.

Pombengi, G. C., Anis, F. H. & Maramis, M. R. (2024). “Perlindungan Hukum terhadap Kemerdekaan Pers dalam Menjalankan Tugas Jurnnalistik.” Lex Crimen 12(4).

Sihombing, T. R. (2020). “Kebebasan dan Tanggung Jawab Pers Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.” Lex Et Societatis VIII(2):141–49.

Simandjuntak, M. E., Soerjowinoto, P., Wijaya, E. M. K. & Mumtazah, H. (2024). “A Snapshot of Violence and Criminalization Against Journalists in Indonesia: Enhancing the Safety of Journalists.” Indonesian Journal of Criminal Law Studies 9(1):1–32.

Sinaga, R. C. A., Londa, N. S. & Kalangi, J. S. (2020). “Persepsi Mahasiswa tentang Kebebasan Pers di Indonesia.” Acta Diurna Komunikasi 4(2):1–14.

Subagyo, A. (2020.) “Implementasi Pancasila Dalam Menangkal Intoleransi, Radikalisme Dan Terorisme.” Jurnal Rontal Keilmuan PKn 6(1):10–24.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Edisi Ke 25). Bandung: Alfabeta.

Sumarwan, U. & Wardhani, L. T, A. L. (2023). “Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kebebasan Pers Pasca Reformasi di Indonesia.” Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia 5(3):484–509.

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Lembaran Negara RI Tahun 199 Nomor 166, Tambahan Lembaran RI Nomor 3887. Sekretariat Negara. Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3887.

Wendratama., Engelbertus., Rahayu., Kurnia., N., Rianto, P. & Aprilia, M. P. (2022). Violence Against Female Journalists in Indonesia: A Threat to Journalism and Freedom of the Press. Ngaglik: Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media).

Yusuf, I. A. (2025). “Teror yang Merusak Demokrasi”. Tempo.co. Retrieved (https://www.tempo.co/kolom/teror-kepada-tempo-1224228)