Kewenangan Komisi Yudisial dalam Pengawasan Hakim: Analisis Terhadap Putusan MK No. 005/PUU-IV/2006
DOI:
https://doi.org/10.53697/iso.v5i1.2369Keywords:
Komisi Yudisial, Mahkamah Konstitusi, Pengawasan Hakim, Independensi Kekuasaan KehakimanAbstract
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 005/PUU-IV/2006 memegang peranan penting dalam menentukan kewenangan Komisi Yudisial (KY) dalam mengawasi hakim. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji batasan kewenangan KY sebagaimana ditetapkan dalam putusan tersebut serta dampaknya terhadap independensi kekuasaan kehakiman di Indonesia. Mahkamah Konstitusi menegaskan bahwa KY hanya dapat menjalankan pengawasan etik dan moralitas hakim, tanpa campur tangan dalam substansi putusan atau proses pengambilan keputusan yudisial. Namun, dalam praktiknya, KY menghadapi tantangan besar, termasuk penolakan Mahkamah Agung terhadap rekomendasi KY terkait sanksi bagi hakim yang melanggar kode etik. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan serta studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun KY memiliki peran strategis dalam menjaga integritas dan etika hakim, efektivitas pengawasannya terbatas akibat hambatan hukum dan ketidakpatuhan lembaga peradilan. Oleh karena itu, diperlukan reformasi hukum yang lebih tegas guna memperkuat kewenangan KY tanpa merusak prinsip independensi kekuasaan kehakiman.
References
Achmad, A., & Berryl, D. A. (2019). Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi No. 005/PUU-IV/2006: Berdasarkan Asas Nemo Judex Idoneus In Propria Causa dan Prinsip Istiqlal Qadha.
Ady, T. D. A. (2023). Pentingnya Menjaga Independensi Kekuasaan Kehakiman. Hukum Online.
Arif, A., & Dewantara, A. (2019). Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi No. 005/PUU-IV/2006: Berdasarkan Asas Nemo Judex Idoneus In Propria Causa dan Prinsip Istiqlal Qadha.
Arvind, T. T. (2021). Executive Decision-Making and the Courts: Revisiting the Origins of Modern Judicial Review. Executive Decision-Making and the Courts: Revisiting the Origins of Modern Judicial Review, 1–466.
Doerfler, R. D. (2021). Democratizing the Supreme Court. California Law Review, 109(5), 1703–1772. ISSN 0008-1221. https://doi.org/10.15779/Z38TX3571X
Hapsari, D. (2021). The Role of Transformational Leadership in Building Organizational Citizenship: The Civil Servants of Indonesia. Journal of Asian Finance, Economics and Business, 8(2), 595–604. ISSN 2288-4637. https://doi.org/10.13106/jafeb.2021.vol8.no2.0595
Hendley, K. (2023). The Judicial System of Russia. The Judicial System of Russia, 1–256. https://doi.org/10.1093/oso/9780192895356.001.0001
Hillebrandt, M. (2021). Administrative and judicial oversight of trilogues. Journal of European Public Policy, 28(1), 53–71. ISSN 1350-1763. https://doi.org/10.1080/13501763.2020.1859598
IBLAM School of Law. (2023). Trias Politica: Landasan dalam Sistem Pemerintahan Indonesia.
Ida, B. (2021). Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 005/PUU-IV/2006 terhadap Kewenangan Komisi Yudisial Mengawasi Hakim Konstitusi.
Judicial Commission of the Republic of Indonesia. (2020). Wewenang dan Tugas.
Judicial Commission of the Republic of Indonesia. (2024). Tantangan Kewenangan KY dalam Pengawasan Hakim.
Judicial Commission of the Republic of Indonesia. (2025). KY Tidak Berwenang Mengawasi Hakim MK.
Kastanya, E. J. (2022). Apakah KY Berwenang Mengawasi Hakim Konstitusi?
Kristina. (2021). Bunyi dan Makna UUD 1945 Pasal 1 Ayat 3, Kamu Tahu Nggak?
Kusnardi, M., & Ibrahim, H. (1988). Pengantar Hukum tentang Negara Indonesia. Jakarta: Pusat Studi HTN Fakultas Hukum UI.
Mualif. (2024). Sistem Check and Balances: Menjaga Keseimbangan Kekuasaan. Universitas Islam An Nur Lampung.
Pasal 7B Undang-Undang Dasar 1945 Pasca Amandemen.
Paulo, C., Rui, D., & Lourenco, D. (2014). Peran serta Fungsi Lembaga Legislatif.
Pech, L. (2022). The Rule of Law as a Well-Established and Well-Defined Principle of EU Law. Hague Journal on the Rule of Law, 14(2), 107–138. ISSN 1876-4045. https://doi.org/10.1007/s40803-022-00176-8
Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 2 Tahun 2014, Pasal 1 angka 2.
Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 2 Tahun 2014, Pasal 1 angka 3.
Pérez, A. Torres. (2020). From Portugal to Poland: The Court of Justice of the European Union as watchdog of judicial independence. Maastricht Journal of European and Comparative Law, 27(1), 105–119. ISSN 1023-263X. https://doi.org/10.1177/1023263X19892185
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 005/PUU-IV/2006.
Ramadhan, F. (2021). Study of Constitutional Court Decisions cancelling All Norms in the Law. Legality: Jurnal Ilmiah Hukum, 29(2), 286–308. ISSN 0854-6509. https://doi.org/10.22219/ljih.v29i2.15434
Rasyid, U. (2023). Reformulation of the Authority of Judicial Commission: Safeguarding the Future of Indonesian Judicial Power. Jambura Law Review, 5(2), 386–413. ISSN 2654-9255. https://doi.org/10.33756/jlr.v5i2.24239
Rifai, A. (2024). Revisi UU KY Memperkuat Fungsi Pengawasan.
Sarumaha, A., & Aminoto, S. H., M.Si. (2010). Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 005/PUU-IV/2006 terhadap Pelaksanaan Fungsi Komisi Yudisial Republik Indonesia. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Suparto. (2019). Analisis terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 05/PUU-IV/2006 tentang Pengujian Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial. Universitas Islam Riau.
Vauchez, A. (2022). The genie of independence and the European bottle: How independence became Europe's most contentious legal and political category. International Journal of Constitutional Law, 20(5), 2032–2058. ISSN 1474-2640. https://doi.org/10.1093/icon/moac097
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Rasji, Lila Graciella Yuwono, Meiliani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.