Melihat Peran Buzzer di Aplikasi TikTok dalam Pemilu 2024 Studi Kasus Buzzer terhadap Pasangan 01 Melihat Pengaruh dalam Ruang Digital

Authors

  • Rahma Syakira Ayu Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta
  • Ananda Dewi Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta
  • Nayla Febrina Putri Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta
  • Firman Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.53697/iso.v4i2.1993

Keywords:

Buzzer, Digital, TikTok

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran buzzer di aplikasi TikTok dalam konteks Pemilu 2024, khususnya terkait pasangan calon nomor urut 01. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur. Fokus penelitian adalah memahami strategi yang digunakan oleh buzzer untuk mempengaruhi opini publik, terutama di kalangan pemilih muda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buzzer memainkan peran penting dalam menyebarkan narasi politik melalui manipulasi informasi, penggunaan algoritma media sosial, dan konten visual yang mempengaruhi persepsi publik terhadap pasangan 01. Mereka menggunakan video-video pendek yang dimanipulasi untuk menyebarkan disinformasi dan memperkuat polarisasi di masyarakat. Aktivitas ini tidak hanya mempengaruhi citra politik pasangan 01, tetapi juga berpotensi meningkatkan atau menurunkan dukungan publik terhadap mereka. Selain itu, disinformasi yang disebarkan oleh buzzer dapat menciptakan kebingungan dan merusak integritas proses pemilu. Oleh karena itu, diperlukan regulasi yang ketat dan literasi digital yang ditingkatkan untuk meminimalkan dampak negatif dari buzzer di media sosial.

References

Arianto, B. (2019). Kontestasi Buzzer Politik dalam Mengawal APBD DKI Jakarta. Jurnal Polinter: Kajian Politik Dan Hubungan Internasional, 5(1), 54–74.

Bruns, A., & Highfield, T. (2015). Facebook and Twitter as a News Source for Political Activists: A Comparative Study. New Media & Society., 17(4), 509–526.

Cammaerts, B. (2018). Disruption and Mobilization in the Digital Age: The Case of Digital Campaigning. . Media, Culture & Society, 40(1), 16–31.

Celikates, R., & Jeffrey, F. (2023). Stanford Encyclopedia of Philosophy. Critical Theory (Frankfurt School).

Djaguna, A. A. (n.d.). KOMUNIKASI POLITIK: POST-TRUTH MEDIA SOSIAL DALAM PEMILU. DEMOKRASI & KOMUNIKASI POLITIK, 170.

Edelson, J., & Peters, T. (2020). The Role of Digital Influencers in Electoral Campaigns: A Review of Literature. . Journal of Political Marketing, 19(3), 181–200.

Fahruji, D., & Fahrudin, A. (2023). Pemanfaatan media sosial dalam kampanye politik menjelang Pemilu 2024: Studi kasus tentang akun media sosial partai politik dan politisi. . JIKA (Jurnal Ilmu Komunikasi Andalan), 6(2), 118–132.

Febrianto, T. (2022). Strategi dan Taktik Kampanye Politik dalam Era Digital. Jurnal Manajemen Dan Sosial, 13(4), 215–229.

Habsy, B. A. (2017). Seni memehami penelitian kuliatatif dalam bimbingan dan konseling: studi literatur. . Jurnal Konseling Andi Matappa, 1(2), 90–100.

Kramer, A. D., Guillory, J. E., & Hancock, J. (2014). Experimental Evidence of Massive-scale Emotional Contagion through Social Networks. Proceedings of the National Academy of Sciences, 111(24), 8788–8790.

Kuncoro, H. R., Hasanah, K., Sari, D. L., & Kurniawati, E. (2023). Mengurai Ancaman: Sekuritisasi melalui Lensa Framing dan Diskursus di Media Sosial.

Margetts, H., & Houghton, T. D. (2015). Political Communication and Digital Influence. Journal of Information Technology & Politics, 12(2), 127–146.

Mustika, R. (2019). Pergeseran Peran Buzzer Ke Dunia Politik Di Media Sosial. Diakom: Jurnal Media Dan Komunikasi, 2(2), 144–151.

Nuraliza, V., Rahmadi, A. N., Mubaroq, A., Kristiyono, K., Melani, A. P., & Ifana, A. (2024). Peran komunikasi politik dalam membentuk opini publik menghadapi Pemilu 2024. CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa Dan Pendidikan, 4(1), 245–261.

Prabowo, R. A. (2022). Dinamika Kampanye Politik di Era Digital. Jurnal Politik Dan Sosial, 18(1), 45–59.

Purnomo, A. (2023). Media Sosial dan Kampanye Pemilu: Studi Kasus di Indonesia. . Jurnal Studi Politik, 22(3), 178–193.

SHOLIHAH, A. (2022). BUZZER DALAM PUSARAN MASLAHAH DAN KEPENTINGAN POLITIK. . POLITEA, 5(2).

Sholihah, A. (2022). Buzzer: Politic’s Interest And Maslahah. Politea: Jurnal Politik Islam, 5(2), 40–84.

Sugiono, S. (2020). Fenomena Industri Buzzer di Indonesia: Sebuah Kajian Ekonomi Politik Media. . Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1), 47–66.

Suhendra, S., & Pratiwi, F. S. (2024). Peran Komunikasi Digital dalam Pembentukan Opini Publik: Studi Kasus Media Sosial. Iapa Proceedings Conference, 293–315.

Surin, K. (2006). The Frankfurt School, the Marxist Tradition, Culture and Critical Thinking: Max Horkheimer (1895-1973), Herbert Marcuse (1898-1979), Theodor Adorno (1903-1969), Jürgen Habermas (1929). . Edinburgh University Press.

Sutisna, I. N., & SH, M. (2024). Digital Marketing For Politics: Pemasaran Politik Era Digital. . Penerbit Adab.

Sutrisno, J. (2023). Perubahan Dinamika Politik dan Media Sosial di Indonesia. . Jurnal Analisis Kebijakan, 17(1), 54–67.

Taufik, C. M., & Suryana, N. (2022). Media, kebenaran, dan post-truth.

Tufekci, Z. (2017). Twitter and tear gas: The power and fragility of networked protest. . Yale University Press.

Tufekci, Z. (2018). YouTube, the Great Radicalizer. The Atlantic.

Widodo, H. (2023). Peran Media Sosial dalam Kampanye Politik di Indonesia. Jurnal Ilmu Komunikasi, 21(2), 112–129.

Downloads

Published

2024-12-02

How to Cite

Ayu, R., Dewi, A., Putri, N., & Firman. (2024). Melihat Peran Buzzer di Aplikasi TikTok dalam Pemilu 2024 Studi Kasus Buzzer terhadap Pasangan 01 Melihat Pengaruh dalam Ruang Digital. Jurnal ISO: Jurnal Ilmu Sosial, Politik Dan Humaniora, 4(2), 14. https://doi.org/10.53697/iso.v4i2.1993

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 3 4 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.