Paguyuban Sekarwangi Sebagai Sarana Pendidikan Nonformal dalam Penguatan Identitas Budaya dan Potensi Peserta Didik

Authors

  • Nadhifa Jihan Luthfyah Universitas Pendidikan Indonesia
  • Yulia Dwi Universitas Pendidikan Indonesia
  • Intan Aina Universitas Pendidikan Indonesia
  • Tafdhila Hukma Universitas Pendidikan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.53697/iso.v5i1.2518

Keywords:

Pendidikan Nonformal, Pengembangan Potensi, Pencak Silat

Abstract

Penelitian ini bertujuan unutk mengkaji bagaimana peran Paguyuban Sekarwangi sebagai lembaga pendidikan nonformal dalam memperkuat identitas budaya dan mengembangkan potensi generasi muda di Kabupaten Cianjur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, karena metode ini mampu memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai fenomena sosial dan budaya yang diteliti. Data dikumpukan melalui wawancara yang mendalam dengan pengurus dan juga anggota paguyuban, kemudian dihasilkanlah informasi yang menyeluruh, kontekstual, dan relevan dengan tujuan penelitian. Analisis data yang dilakukan berupa pengumpulan data, penyedehanaan data, penyusunan data, dan simpulan dari hasil wawancara. Dalam penelitian ini menunjukkan hasil bahwa Paguyuban Pencak Silat Sekarwangi ini memiliki peran yang penting sebagai lembaga pendidikan nonformal dalam melestarikan budaya sekaligus mengembangkan potensi generasi muda terutama anak-anak. Meski menghadapi beberapa tantangan, namun dukungan dari keluarga serta masyarakat dapat memperkuat keberlanjutan paguyuban ini. Melalui latihan pencak silat, seni tradisional, dan juga pembinaan karakter, Paguyuban Sekarwangi memberikan peran yang optimal untuk menumbuhkan dan menguatkan identitas budaya serta kemampuan sosial dan jiwa kepemimpinan pada peserta didiknya. Paguyuban Sekarwangi menjadi acuan yang menegaskan bahwa pentingnya memberikan pendidikan nonformal dalam membentuk generasi muda yang berkarakter dan berbudaya, sehingga layak untuk mendapatkan dukungan yang lebih luas. Melalui pengalaman dan juga keberhasilan alumni menunjukkan bahwa pendidikan yang diberikan dari Paguyuban Sekarwangi ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga memberikan kontribusi yang besar terutama dalam pembentukan karakter dan kepemimpinan yang kuat.

References

Andika, R., & Purba, M. (2024). Pendidikan Budaya pada Pertunjukan Silat sebagai Atraksi pada Pesta Pernikahan Masyarakat Minangkabau di Kota Medan. Journal of Education Research, 5(3), 2762-2767.

Anita, A., & Astuti, S. I. (2022). Digitalisasi dan Ketimpangan Pendidikan: Studi Kasus terhadap Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Baraka. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 7(1).

Arisandi, N. P. ., Halimah, L. ., Heryani, H. ., Hidayah, Y., & Sujastika, I. . (2022). Implementasi Pendidikan Karakter pada Kesenian Pencak Silat. Formosa Journal of Applied Sciences, 1(5), 921–938.

Asma, A. (2021). Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas X Di SMK Negeri 2 Paguyaman. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 7(3), 1135-1142.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). (2022). Pelestarian Budaya Seni Beladiri Pencak Silat Perkuat Ketahanan Bangsa Cegah Radikalisme. https://web.bnpt.go.id/pelestarian-budaya-seni-beladiri-pencak-silat-perkuat-ketahanan-bangsa-cegah-radikalismeBNPT

Batubara, S. M. (2025). Peran Pendidikan Kebudayaan dalam Pelestarian Kearifan Lokal di Sekolah : Tinjauan Pustaka. Atmosfer: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Budaya, dan Sosial Humaniora, 3(1), 260-270.

Darmawan, A. D., Adelliana, A., Cahyani, E. D., & Triana, A. N. (2023). Pencak Silat dan Nilai Sosial dalam Masyarakat: Literature Review. PENJAGA: Pendidikan Jasmani dan Olahraga, 4(1), 28–35.

Farhaeni, M., & Martini, S. (2023). Pentingnya Pendidikan Nilai-Nilai Budaya Dalam Mempertahankan Warisan Budaya Lokal Di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 3(2).

Hasanah, N., & Trilaksana, A. (2022). Pendidikan Nilai Karakter pada Pencak Silat Jokotole pada Tahun 2003–2018. AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah, 12(3).

Hayati, D., & Idin, D. (2024). PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY PESERTA DIDIK. AL-MUNADZOMAH, 3(2), 58-64.

Jermias, E. O., Umar, F., & Syukur, M. (2024). Pendidikan Nonformal Berbasis Budaya pada Masyarakat Luwu. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 7320-7331.

Maulana, D. R. Peran Paguyuban Keluarga Besar Pondok Ranggon Dalam Pelestarian Tradisi Hajat Bumi Kramat Ganceng Kelurahan Pondok Ranggon Jakarta Timur (Bachelor's thesis, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Nugroho, L. F. (2016). Peranan Sanggar Seni Santi Budaya Dalam Pelestarian Budaya Tradisional Dan Sebagai Wahana Pendidikan Seni Budaya Kelas 8 SMPN 4 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/2016. Candi: Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah, 14(2), 147-166.

Persada, A., Fajrie, N., & Ismaya, E. (2022). Respon anak dalam pelestarian cagar budaya situs patiayam kudus. Jurnal Pendidikan Multikultural Indonesia, 4(2), 46-51.

Pratiwi, M., Pusparani, N., Sinaga, E. P., Rizqullah, M., & Widanti, A. (2024). Pencak Silat Sebagai Atraksi Wisata Budaya Desa Gardu. TOBA: Journal of Tourism, Hospitality and Destination, 3(3), 67-73.

Rahmat, A., Mirnawati, M., Halidu, S., & Dehi, P. M. (2020). Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar di Indonesia. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 4(3), 217-224.

Rakhman, P. A., Rokmanah, S., & Fariha, S. (2023). Implementasi muatan lokal pencak silat di sd negeri lialang kota serang. eL-Muhbib jurnal pemikiran dan penelitian pendidikan dasar, 7(2), 257-267.

Riska Putri, Nurdiyana, Yayuk Muji Rahayu, & Nurfaizal Rosyid. (2024). Pendidikan Karakter Berbasis Pencak Silat untuk Menanamkan Nilai-Nilai Patriotisme pada Remaja di Kota Tangerang Selatan. Wiyatamandala, 4(2), 68–77.

Rosaliza, M. (2015). Wawancara, Sebuah interaksi komunikasi dalam penelitian kualitatif. Jurnal ilmu budaya, 11(2), 71-79.

Ruswinarsih, S., Apriati, Y., & Malihah, E. (2023). Penguatan Karakter Melalui Seni Bela Diri Pencak Silat Kuntau Pada Masyarakat Kalimantan Selatan, Indonesia. PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi), 5(01), 50-62.

Saryanto, M. M. A. S. (2018, October). Pencak silat sebagai hasil budaya indonesia yang mendunia. In Prosiding Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia (SENASBASA) (Vol. 2, No. 2).

Suranti, B., & Karsiwan, K. (2024). Membentuk Karakter Pemuda melalui Pencak Silat Sekinci-Kinci. Aceh Anthropological Journal, 8(1), 145-161.

Syaadah, R., Ary, M. H. A. A., Silitonga, N., & Rangkuty, S. F. (2022). Pendidikan formal, Pendidikan non formal Dan Pendidikan informal. PEMA, 2(2), 125-131.

Syaparuddin, S., & Elihami, E. (2019). Peranan pendidikan nonformal dan sarana pendidikan moral. Jurnal edukasi nonformal, 1(1), 173-186.

Tiyas, F. (2024). PERAN PAGUYUBAN BELITANG SATU DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT DI DESA SUKOSARI KECAMATAN BELITANG KABUPATEN OKU TIMUR (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).

Umar, M. A. (2016). Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek pada Mata Pelajaran Kimia. Jurnal Entropi, 11(2), 132-138.

Wilisci, M., & Jasma, S. (2021). Realiasai Pendidikan Nonformal Dalam Penyelenggarakan Kuliner Bimbang Adat Suku Serawai. Journal Of Lifelong Learning, 4(2), 101-107.

Downloads

Published

2025-06-08

How to Cite

Luthfyah, N. J., Dwi, Y., Aina, I., & Hukma, T. (2025). Paguyuban Sekarwangi Sebagai Sarana Pendidikan Nonformal dalam Penguatan Identitas Budaya dan Potensi Peserta Didik. Jurnal ISO: Jurnal Ilmu Sosial, Politik Dan Humaniora, 5(1), 10. https://doi.org/10.53697/iso.v5i1.2518

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 3 4 5 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.