Museum Buya Hamka Sebagai Destinasi Pariwisata Edukasi Kabupaten Agam
DOI:
https://doi.org/10.53697/iso.v5i1.2746Keywords:
Museum Buya Hamka, Pariwisata Edukasi, Strategi Pengelolaan, Kabupaten AgamAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan serta mengidentifikasi kendala dalam pengembangan Museum Buya Hamka sebagai destinasi pariwisata edukasi di Kabupaten Agam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan pihak pengelola, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta pengunjung museum, dan masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa museum ini telah memenuhi aspek edukatif melalui penyediaan pemandu dan informasi sejarah tokoh Buya Hamka. Namun, pengelolaan masih menghadapi hambatan seperti kurangnya fasilitas penunjuk jalan, rendahnya minat wisatawan lokal akibat promosi yang belum maksimal, serta adanya penjualan buku bajakan di sekitar museum. Permasalahan ini menunjukkan belum optimalnya dukungan infrastruktur dan penegakan hukum sesuai amanat Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan aksesibilitas, promosi terpadu, dan pengawasan terhadap pelanggaran kekayaan intelektual agar Museum Buya Hamka dapat berfungsi optimal sebagai wisata edukasi yang bermakna
References
Asmara, D. (2019). Peran museum dalam pembelajaran sejarah. Kaganga: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora, 2(1), 10–20.
Cahya, A. D., Rahmadani, D. A., Wijiningrum, A., & Swasti, F. F. (2021). Analisis pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. YUME: Journal of Management, 4(2).
Desita, A. (2023). Buya Hamka sebagai agen perubahan pendidikan Islam modern di Indonesia. Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah, 9(1), 36–40.
Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 21(1), 33–54.
Hasibuan, I. M., Mutthaqin, S., Erianto, R., & Harahap, I. (2023). Kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian nasional. Jurnal Masharif Al-Syariah: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 8(2).
Hesna, Y., Suraji, A., Istijono, B., Hidayat, B., & Ophyandri, T. (2017). Kajian kapasitas infrastruktur: Suatu upaya peningkatan pariwisata Sumatera Barat. IPTEK Journal of Proceedings Series, 3(5).
Illahi, R. K., Munir, M., & Auliahadi, A. (2020). Sejarah dan perkembangan Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka. Majalah Ilmiah Tabuah: Talimat, Budaya, Agama dan Humaniora, 24(1), 67–74.
Kusuma, R. E., & Arifien, M. (2020). Faktor-faktor yang mempengaruhi minat kunjungan wisatawan di objek wisata Waduk Jatibarang, Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Geo-Image Journal, 9(2), 131–138.
Laksono, N. F., Chawa, A. F., & Yuliati, Y. (2020). Pengelolaan Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus Desa Sawentar). Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual, 5(4), 865–878.
Lestari, A. D. I., Santika, I., Tarisa, W., & Panorama, M. (2021). Strategi pengembangan Museum Balaputradewa untuk meningkatkan pendapatan pemerintah Kota Palembang. Sibatik Journal: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, dan Pendidikan, 1(1), 11–22.
Masrudi, I., Syawaluddin, A., & Sahruddin, A. (2023). Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar materi hak dan kewajiban terhadap satwa langka. Pinisi Journal PGSD, 3(2), 588–595.
Mularsari, A. (2022). Analisis strategi pengembangan pariwisata di bidang jasa pelayanan Hotel Roosseno Plaza Jakarta di masa new normal era. Turn Journal, 2(1), 17–30.
Nurhayati, L. (2013). Strategi pengembangan Desa Cilembu sebagai kawasan agrowisata dalam upaya mengangkat potensi masyarakat pedesaan di Kabupaten Sumedang. Universitas Pendidikan Indonesia.
Ohy, M., Manoppo, C. T. M., & Parinsi, M. T. (2021). Pengembangan media pembelajaran pada mata pelajaran komputer dan jaringan dasar untuk kelas X TKJ SMK. Edutik: Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, 1(5), 528–541.
Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Republik Indonesia. (2010). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Ridwan, N., Chalid, N., & Aqualdo, N. (2015). Strategi pengembangan objek wisata Air Terjun Guruh Gemurai Desa Kasang Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi. Doctoral dissertation, Riau University.
Saeroji, A. (2022). Strategi pengembangan Museum Tosan Aji Purworejo dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(9), 3071–3076.
Sari, K. M. K., & Paramita, I. B. G. (2022). Strategi pengembangan Museum Gedong Kirtya sebagai daya tarik wisata sejarah di Kabupaten Buleleng. SISTA: Jurnal Akademisi dan Praktisi Pariwisata, 1(2), 100–110.
Simatupang, D. (2022). Strategi pengembangan objek wisata museum Kota Tanjung Pinang Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah. Jurnal Manajemen Kuliner, 1(1), 29–33.
Sutiarso, M. A. (2018). Pengembangan pariwisata yang berkelanjutan melalui ekowisata.
Suwantoro, G. (2005). Dasar-dasar pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset.
Wijayanti, A. (2020). Strategi pengembangan pariwisata edukasi di kota Yogyakarta. Deepublish.
Wirawan, P. E., & Octaviany, V. (2022). Pengantar Pariwisata. Nilacakra.
Zilli, M. H. A. (n.d.). Komunikasi Islam Buya Hamka (Master's thesis, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ananda Rival Tama, Dasman Lanin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.